Senin, 12 Desember 2011

Pemrograman Berorientasi objek



 Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah swt, Tuhan Yang Maha Esa. Berkat Limpahan karunianya, kami dapat menyelesaikan penulisan makalah Pemrograman Berorientasi Objek.


Landasan Teori

Object Oriented Programming merupakan sebuah konsep pemrograman, dengan kata lain yaitu cara berpikir tentang aplikasi yang mempelajari pemikiran bahwa aplikasi bukan sekedar prosedur melainkan sebagai object yang nyata. Objek yang dimaksud yaitu memiliki pengertian suatu modul yang mengkombinasikan antara data dan kode program yang bekerja sama dalam program yang mengalami proses satu sama lain.
Object oriented programming yang paling populer adalah java dan C++, tetapi visual basic pun sudah ikut menambahkan kemampuan ini sejak meluncurkan VB 4.0Dengan OOP setiap objek dapat menangani data, mendapatkan pesan, dan transfer pesan ke objek lainnya.
Pemrograman berorientasi objek telah mengambil arah yang berbeda, dan menekankan pada objek dan informasi. Dengan pemrograman berorientasi objek, masalah akan dipecah menjadi beberapa unit. Unit ini disebut objek. Dasar dari OOP adalah penekanan pada objek dan kelas.



Pembahasan

A.Pengertian dari Object Oriented Programming

Object Oriented Programming merupakan pengembangan suatu software yang didasarkan kepada interaksi objek dalam penyelesaian suatu proses. Interaksi tersebut mengambil form dari pesan-pesan dan mengirimkannya kembali antar objek tersebut, objek akan merespon pesan tersebut menjadi sebuah metode/tindakan.
Ada perdebatan tentang definisi yang tepat untuk diberikan kepada pemrograman berorientasi objek. Ada juga telah beberapa perdebatan tentang gagasan utama di balik konsep tersebut. Singkatnya, pemrograman berorientasi objek adalah teknik menulis teks aplikasi yang dibagi menjadi beberapa modul.
 Ada beberapa karakteristik umum yang ditemukan dibahasa pemrograman berorientasi objek. Yaitu pengelompokan data dan fungsi, pemisahan interface dengan implementasi, dan berbagai kode. Pada tingkat yang paling dasar, pemrograman berorientasi objek adalah metode yang berbeda untuk memecahkan masalah.


B. Sejarah pemrograman berorientasi objek

Dasar Pemrograman Berorientasi Objek dimulai pada awal 1960-an. Bahasa pemrograman pertama yang dirancang untuk tujuan menciptakan simulasi, dan dikembangkan oleh Kristen Nygaard dan Ole-Johan Dahl di Norwegia.
Istilah Pemrograman Berorientasi Objek pertama kali digunakan oleh Xerox PARC dalam bahasa pemrograman Smalltalk. Hal ini digunakan untuk merujuk kepada proses menggunakan benda sebagai dasar untuk perhitungan. Smalltalk terinspirasi oleh proyek 67simula.

Simula 67 adalah sistem inovatif yang telah mengilhami sejumlah besar bahasa pemrograman lain, dan beberapa diantaranya termasuk Pascal dan Lisp. Pada 1980-an, pemrograman berorientasi objek telah menonjol, dan faktor utama dalam hal ini adalah C++. Pemrograman berorientasi objek juga penting bagi pengembangan antarmuka pengguna grafis.


C. UML dalam pengembangan OOP

Penggunaan bahasa pemograman yang memiliki paradigma bahasa pemograman berbasiskan objek, dalam tahap awal perencanaan pengembangannya harus senantiasa melalui tahap pemodelan. Pemodelan dilakukan setidaknya dikarenakan mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu:
  • Perlu adanya dokumentasi yang spesifik akan program, namun mudah dimengerti sebagai bahan pegangan oleh pengembang program maupun diskusi dengan client.
  • Pemodelan dilakukan sebagai upaya mereduksi kesalahan program sejak awal untuk menekan beban biaya dan waktu yang dibutuhkan.
  • Sebagai bahan evaluasi efektif dan efisien secara terus-menerus dalam upaya perampungan program yang akan di kembangkan.
UML mendeskripsikan OOP (Object Oriented Programming) dengan beberapa diagram, diantaranya:

Diagram struktur:
1. Diagram kelas
2. Diagram obyek
3. Diagram komponen
4. Diagram deployment

Diagram perilaku:
1. Diagram use-case
2. Diagram urutan/sekuen
3. Diagram kolaborasi
4. Diagram statechart
5. Diagram aktivitas


D.Masalah pemrograman berorientasi objek
 Ada sejumlah kesalahan yang dapat membuat programmer ketika mereka menggunakan bahasa pemrograman berorientasi objek. Salah satu contoh dari hal ini adalah melihat jenis objek bukannya keanggotaan itu adalah terkait dengan. Ketika ini terjadi, keuntungan dari polimorfisme dan pewarisan melemah. Ini hanyalah salah satu dari banyak masalah programmer mungkin menghadapi ketika mencoba untuk membuat sebuah aplikasi dengan pendekatan pemrograman berorientasi objek. Salah satu ciri dari OOP adalah bahwa ia mendukung apa yang disebut sentralitas kode. Kode sentralitas terhubung ke warisan. Banyak kritikus menunjukkan bahwa sentralitas kode membuat kode lebih mahal untuk menjaga.
Biaya yang terlibat dengan kode mempertahankan dapat menjadi tinggi dengan aplikasi besar yang terlibat. Jika ada masalah di tingkat yang lebih tinggi dari sistem, hal ini dapat menyebabkan masalah serius. Industri teknologi informasi adalah salah satu yang memiliki turn over tinggi, dan karyawan baru tidak akan begitu akrab dengan kode. Beberapa pengembang yang menjaga kelas tingkat yang lebih rendah telah dikenal untuk menghindari membuat perubahan dalam kode dalam rangka untuk memperbaiki bug. Ini pengembang dapat meminta orang lain untuk memperbaiki masalah. Namun, sentralitas kode dapat diperoleh dengan teknik yang aman. Hal lain yang banyak kritikus menunjukkan tentang OOP adalah bahwa daftar pilihan eksklusif mungkin tidak sesuai dengan perubahan yang terjadi dalam dunia nyata.



Kesimpulan

Pemrograman Berorientasi Objek mempunyai konsep yang tinggi di bidang  teknologi informasi, hal tersebut meliputi pembuatan program-program, khususnya bagi para pengguna grafis, dari sekian banyak bahasa yang mendukung OOP,pada saat ini OOP yang familiar digunakan adalah C++, java, dan Visual basic.



Sumber :             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar