Jurnal Operasional
E-Money
OLEH : SITI I LADAYAT,
IDA NURYANTI, AGUS FIRMANSYAH, ISNU YUWANA DARMAWAN
Pembahasan
Pada jurnal ini
membahas mengenai operasional e-money. Jurnal ini mengkaji lebih jauh mengenai
operasionalitas e-money dilihat dari berbagai aspek, baik teknis maupun
non-teknis. Dari hasil kajian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang
lebih komprehensif mengenai operasionalitas e-money, sehingga dapat memberikan
masukan mengenai grand design kebijakan yang perlu ditetapkan untuk mendorong
penggunaan e-money sebagai altenatif lain alat pembayaran non-tunai disamping
untuk penyempurnaan ketentuan mengenai kartu pra-bayar.
BAB I
Jurnal ini difokuskan
terhadap produk e-money yang berbasis kartu atau yang biasa disebut dengan
(card-based product).
BAB II
Pengertian e-money
mengacu pada definisi yang dikeluarkan oleh Bank for International Settlement
(BIS) dalam salah satu publikasinya pada bulan Oktober 19961. Dalam publikasi
tersebut e-money didefinisikan sebagai “stored-value or prepaid products in
which a record of the funds or value available to a consumer is stored on an
electronic device in the consumer’s possession” (produk stored-value atau
prepaid dimana sejumlah nilai uang disimpan dalam suatu media elektronis yang
dimiliki seseorang). Pada bab ini juga dibahas mengenai “prepaid product”
dan “access product” adalah sebagai berikut:
1.Prepaid product (e-money)
-Nilai uang telah
tercatat dalam instrumen e-money, atau sering disebut dengan stored value.
-Dana yang tercatat
dalam e-money sepenuhnya berada dalam penguasaan konsumen.
-Pada saat transaksi,
perpindahan dana dalam bentuk electronic value dari kartu e-money milik
konsumen kepada terminal merchant dapat dilakukan secara off-line. Dalam hal
ini verifikasi cukup dilakukan pada level merchant (point of sale), tanpa harus
on-line ke komputer issuer.
2.Access product (kartu debet dan kartu kredit)
-Tidak ada pencatatan
dana pada instrumen kartu.
-Dana sepenuhnya
berada dalam pengelolaan bank, sepanjang belum ada otorisasi dari nasabah untuk
melakukan pembayaran.
-Pada saat transaksi,
instrumen kartu digunakan untuk melakukan akses secara on-line ke komputer
issuer untuk mendapatkan otorisasi melakukan pembayaran atas beban rekening
nasabah, baik berupa rekening simpanan (kartu debet) maupun rekening pinjaman
(kartu kredit). Setelah di-otorisasi oleh issuer, rekening nasabah kemudian
akan langsung didebet. Dengan demikian pembayaran dengan menggunakan kartu
kredit dan kartu debet mensyaratkan adanya komunikasi on-line ke komputer
issuer.
Sedangkan beberapa
manfaat dari e-money :
-Lebih cepat dan
nyaman dibandingkan dengan uang tunai
-Waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan suatu transaksi dengan e-money dapat dilakukan jauh lebih
singkat dibandingkan transaksi dengan kartu kredit atau kartu debit
- Electronic value
dapat diisi ulang kedalam kartu e-money melalui berbagai sarana yang disediakan
oleh issuer.
BAB III
Pada bab ini membahas
mengenai aspek teknis e-money. Sebagai alternatif alat pembayaran non tunai,
e-money memiliki keunggulan dibandingkan dengan alat pembayaran tunai atau non
tunai lainnya. Namun dibalik itu e-money juga memiliki resiko, Oleh karena itu,
untuk mengenali potensi risiko yang ada pada e-money, perlu terlebih dahulu
memahami aspek teknis pada e-money. Yang meliputi,
A. Media Penyimpanan Data Elektronis
Berdasarkan media yang
digunakan untuk merekam ‘nilai uang’ yang telah dikonversi ke dalam format
elektronis, seperti Card-based product (prepaid card) dan Software-based
product (prepaid software)
B.Teknik representasi ‘nilai uang’ dalam e-money
Disini berdasarkan
hasil rekam representasi ‘nilai uang’ dibedakan menjadi Balance-based product
(teknik yang digunakan untuk memanipulasi data) dan Note-based product (Prinsip
yang digunakan dalam konsep ini adalah merekam ‘bank- notes’ yang
di-represantasi dalam bentuk ‘serial number’)
C. Features e-money
Penerapan features
pada scheme e-money di berbagai negara sangat bervariasi. Seperti,
Transferability, Otorisasi On-line, Information Collection, Operasional
E-Money, dll
D.Proses Transaksi
Aspek teknis lainnya
yang perlu diperhatikan terkait dengan tingkat keamanan adalah mekanisme
transaksi dengan menggunakan e-money. Transaksi pembayaran dengan e-money pada
prinsipnya dilakukan melalui pertukaran data elektronik antar dua media
komputer dari pihak yang bertransaksi yaitu antara kartu konsumen dan terminal
merchant dengan menggunakan protocol yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pertukaran data elektronik ini dapat dilakukan melalui kontak langsung
(contact) atau tidak langsung (contactless) dengan bantuan alat yang disebut
card-reader.
BAB IV
Diuraikannya mengenai
potensial security, serta security measure yang dapat diterapkan untuk
mengantisipasi resiko-resiko dalam penyelenggaraan e-money
BAB V
Pada bab ini membahas
mengenai berbagai aspek kelembagaan, disini disebutkan beberapa institusi dan
beberapa lembaga yang bersangkutan dalam penyelenggaraan e-money
BAB VI
Sebagai instrumen non
tunai lainnya, e-money juga memiliki beberapa resiko dan potensi implikasi
terahadap kebijakan moneter. Oleh karna itu, peraturan mengenai e-money
merupakan salah satu aspek yang perlu mendapat perhatian khusus oleh bank
sentral selaku otoritas sistem pembayaran dan otoritas moneter.
BAB VII
dibahas mengenai
dampak e-money terhadap kebijaka moneter. Disini dibahas mengenai definisi
uang, perlu tidaknya e-money dimasukkan dalam perhitungan M1, serta
dampak-dampak lainnya.
BAB VIII
Dalam bsb ini akan
dibahas beberapa issue terkait model pengembangan e-money yang tepat untuk
indonesia
Kesimpulan
1.Mengacu pada
pengalaman di beberapa negara, e-money sebagai instrumen pembayaran elektronis
terbukti telah memberikan manfaat sebagai alternatif instrumen pembayaran
khususnya untuk pembayaran yang bersifat mikro dan ritel. 2.Sebagai
instrument pembayaran yang bersifat elektronis, e-money memiliki berbagai
potensi risiko sebagaimana alat pembayaran elektronis lainnya, sehingga untuk menjaga
kepercayaan masyarakat, pengembangan e-money perlu memperhatikan security
features untuk melindungi integrity, authenticity dan confidentiality dari
sistem yang digunakan. Security measures yang perlu diterapkan meliputi
pencegahan (prevention), pendeteksian (detection) dan pembatasan kerugian
akibat penyalahgunaan (containtment).
3.Dalam
penyelenggaraan e-money terdapat beberapa lembaga yang memegang peranan seperti
penerbit (issuer), operator, penyelenggara kliring dan acquirer.
Kelebihan jurnal :
1. Menjelaskan secara
detail mengenai operasional e-money serta perkembangannya
2. Sebagai alternatif
alat pembayaran e-money merupakan salah satu yang terbaik dalam proses
pembayaran ritel ataupun makro
Kekurangan jurnal :
1. Penjelasan yang
dijabarkan terlalu meluas
2. Kurang penjelasan
mengenai pembuatan e-money
Nama Kelompok :
Fadhlan Ahdian P
Febrizky Ramadhan
Muhammad Fadli
Nicholas Bima
Shandy Dafitra Hsb
Taufik Hidayatullah